GUNUNGAN
Gunungan adalah wayang berbentuk gambar gunung beserta isinya.Di bawahnya terdapat gambar pintu
gerbang yang dijaga oleh duaraksasa yang
memegang pedang dan perisai. Itu melambangkan pintu gerbang istana
, dan pada waktu dimainkan gunungan dipergunakan sebagai istana.
Di sebelah atas gunung terdapat pohon kayu yang dibelit oleh seekor ular naga.
Dalam gunungan tersebut terdapat juga
gambar berbagai binatang hutan. Gambar secara keseluruhan menggambarkan keadaan
di dalam hutan belantara.Gunungan melambangkan keadaan dunia
beserta isinya. Sebelum wayang dimainkan, Gunungan ditancapkan di tengah-tengah layar,
condong sedikit ke kanan yang berarti bahwa lakon wayang belum dimulai,
bagaikan dunia yang belum beriwayat. Setelah dimainkan, Gunungan dicabut,
dijajarkan di sebelah kanan.
Gunungan dipakai juga sebagai tanda
akan bergantinya lakon/tahapan cerita. Untuk itu gunungan ditancapkan di
tengah-tengah condong ke kiri. Selain itu Gunungan digunakan juga untuk
melambangkan api atau angin. Dalam hal ini Gunungan dibalik, di sebaliknya
hanya terdapat cat merah-merah, dan warna inilah yang melambangkan api.
Gunungan juga dipergunakan untuk
melambangkan hutan rimba, dan dimainkan pada waktu adegan rampogan, tentara yang siap
siaga dengan bermacam senjata. Dalam hal ini Gunungan bisa berperan sebagai tanah,
hutan rimba, jalanan dan sebagainya, yakni mengikuti dialog dari dalang.
Setelah lakon selesai, Gunungan ditancapkan lagi di tengah-tengah layar,
melambangkan bahwa cerita sudah tamat.
Gunungan ada dua macam, yaitu Gunungan
Gapuran dan Gunungan
Blumbangan. Gunungan Blumbangan digubah oleh Sunan Kalijaga dalam zaman Kerajaan Demak. Kemudian pada zaman Kartasura digubah lagi dengan adanya Gunungan
Gapuran. Gunungan dalam istilah pewayangan disebut Kayon. Kayon berasal dari kata
Kayun. Gunungan mengandung ajaran filsafat yang tinggi, yaitu ajaran mengenai
kebijaksanaan. Semua itu mengandung makna bahwa lakon dalam wayang berisikan
pelajaran yang tinggi nilainya. Hal ini berarti bahwa pertunjukan wayang juga
berisi pertunjukan wayang juga berisi ajaran filsafat yang tinggi.
No comments:
Post a Comment