SANGGAR WAYANG KULIT KAYON
Kerajinan seni tatah sungging wayang kulit "KAYON" beralamatkan di Desa Kepuhsari RT 02 / I Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Call 085 226 970 959 / 085 742 969 749 / email: bams.kayon@gmail.com / Pin BB : 5A2F25CD
Friday, November 25, 2016
Tuesday, April 19, 2016
BRAJAMUSTI JOGJA
"Brojomusti Gaya Jogja Menembus Cakrawala"
Bertahan untuk tak surut hingga dalam rasa dan angan terkuak, semua perlahan namun pasti mulai menemukan keasyikan, keindahan dengan segala problematika. Menjadi momen awal untuk belajar dan menghargai karya, corak, langgam, dan gaya yang berbeda dengan gaya surakarta.
Tinatah dening : Adimas Wawan Haryanto
Karya : Sanggar Wayang Kulit Kayon, Bambang Riyadi
"layak dinikmati pantas dimiliki"
Bertahan untuk tak surut hingga dalam rasa dan angan terkuak, semua perlahan namun pasti mulai menemukan keasyikan, keindahan dengan segala problematika. Menjadi momen awal untuk belajar dan menghargai karya, corak, langgam, dan gaya yang berbeda dengan gaya surakarta.
Tinatah dening : Adimas Wawan Haryanto
Karya : Sanggar Wayang Kulit Kayon, Bambang Riyadi
"layak dinikmati pantas dimiliki"
Tuesday, March 15, 2016
KERAJINAN SENI TATAHSUNGGING WAYANG KULIT " KAYON": MACAM-MACAM BENTUK PAHATAN DALAM MEMBUAT WAYANG
KERAJINAN SENI TATAHSUNGGING WAYANG KULIT " KAYON": MACAM-MACAM BENTUK PAHATAN DALAM MEMBUAT WAYANG: MACAM-MACAM BENTUK PAHATAN DALAM MEMBUAT WAYANG Bentuk pahatan terdiri dari berbagai macam diantaranya : Bentuk tratasan terdir...
Monday, March 9, 2015
MACAM-MACAM BENTUK PAHATAN DALAM MEMBUAT WAYANG
MACAM-MACAM BENTUK PAHATAN
DALAM MEMBUAT WAYANG
Bentuk pahatan
terdiri dari berbagai macam diantaranya :
- Bentuk tratasan terdiri dari:
a) Tratasan
biasa
b) Tratasan
bubuk
c) Trentenan
- bentuk bubukan
a) Bubukan
biasa
b) Bubukan
iring
c) Bubukan
manis
3. Bentuk
kukon
a) Kukon
biasa
b) Kukon
pancasan
4. Bentuk
mas-masan
a) Mas-masan
biasa
b) Mas-masan
panjang
c) Mas-masan
tegak
d) Mas-masan
tegak panjang
5. Bentuk
intan-intanan
a) Tunggal
b) Ganda
berderet
c) Melingkar
6. Bentuk
jarotan
a) Jaroyan
biasa
b) Jarotan
berganda
c) Jarotan
srunen
7. Bentuk
seritan
a) Seritan
biasa
b) Seritan
blebegan
c) Seritan
keongan
8. Bentuk
pipilan
a) Pipilan
kedalam
b) Pipilan
keluar
9. Bentuk
patran
a) Patran
buntet atau tak berlubang
b) Patran
berlubang
Saturday, January 24, 2015
PROSES PENGOLAHAN KULIT YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMBUAT WAYANG
proses pengolahan kulit yang digunakan untuk membuat wayang
Sebelum kita mulai menatah dengan menggunakan kulit terlebih dulu kita
ketahui bagai mana cara proses pengolahan kulit.
Proses pengolahan kulit ini sangat
menentukan sekali untuk pembuat wayang serta barang-barang kerajinan lain
(souvenir). Seperti halnya kipas, gantungan kunci, mascot dan lain sebagainya .
Adapun proses pengolahan kulit
sebagai berikut :
1)
Kulit harus direndam dahulu selama 24 jam, lalu
dipentang pada gawangan, hanya sebelumnya harus sudah menyiapkan gawangan
(rentangan) terlebih dahulu. Yang lebarnya melebihi kulit yang akan dipentang.
Serta menyiapkan tali yang digunakan untuk mementang .
2)
Kemudian dibagian tepi kulit dilubangi lalu
direntangkan pada gawang tersebut dengan tali pengikat sampai kulit menjadi
lurus dan kencang, kemudian dijemur sanmpai kering.
3)
Setelah kulit kering kemudian mulai dikerok, baik dari
tempat daging maupun tempat bulu sampai tipis menurut kebutuhan.
Gambar pementangan kulit
Gambar
14.
Alat yang dugunakan untuk mengerok kulit adalah alat yang cukup sederhana
yaitu petel atau kampak, batu pengasah, ember ( tempat menaruh air). Petél yang akan digunakan diasah
terlebih dahulu sampai tajam, kemudian digarukkan secara bolak balik sampai
tipis kurang lebih 2 mm, usakan posisi kapak lurus jangan sampai condong.
berikut gambar cara memegang petel:
Gambar 15.
Apabila kulit telah halus dan tebal tipis kulit cukup untuk membuat
wayang, kemudian dibasahi dengan air lalu dijemur lagi, setelah kering baru
dapat dilepas dari gawang. Pekerjaan sempurna apabila kulit tampak putih
mengkilap seperti kaca, ini disebut kulit telah masak.
Saturday, November 15, 2014
MEMBUAT DESAIN DALAM PROSES PEMBUATAN WAYANG KULIT
MEMBUAT DESAIN
DALAM PROSES PEMBUATAN WAYANG KULIT
Sebelum
memulai menatah terlebih dulu kita membuat desain. Didalam membuat desain kita
harus mengenal cara mbabon/ngeblat.
Mbabon adalah:
meletakkan pola yang telah jadi pada bidang yang dipola kemudian di gores
dengan jarum.
Macam-macam cara ngeblat antara
lain:
1.
Ngeblat dengan gambar/pola
Ambil saja kulit bening yang akan di tatah, letakan gambar/pola yang akan
diblat di bawah kulit, berilah tindih agar tidak mudah bergerak. Gambar/pola akan
terlihat jelas dari atas, setelah itu kita tinggal menggores kulit bagian atas
dengan alat yang runcing/jarum. Apabila yang diblat berbentuk wayang, maka
gores saja garis yang pokok yaitu garis bidang badan dan bidang perhiasan.
2.
Ngeblat gambar/pola dengan karbon
Ngeblat dengan menggunakan karbon akan lebih cepat dan tepat dari pada
kita langsung membuat gambar sendiri (mengarang) akan tetapi karena barang yang
di blat masih perlu mendapatkan perbaikan, maka hasilnya dapat dirubah sesuai
yang di inginkan, apabila sudah betul barulah memulai mahat.Adapun ngeblat
dengan enggunakan karbon yaitu:
Ambil saja kulit bening yang akan di tatah, kemudian letakan karbon di atas
kulit lalu taruh pola yang sudah jadi diatas karbon lalu gores dengan menggunakan pensil. Selain ngeblat dengan gambar dan ngeblat dengan karbon bias
juga dilakukan dengan cara mengganbar secara langsung akan tetapi dengan cara
ini akan lebih sulit dan biasanya hanya di gunakan oleh yang ahli. Karena membuat
desain adalah membuat bemtuk motif yang sesuai dengan kehendak penatah.
gb. Membuat pola
Wednesday, September 10, 2014
ARIMBA
ARIMBA atau Hidimba (Mahabarata) adalah putra sulung Prabu
Trembaka/Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani dengan Dewi Hadimba. Ia
mempunyai tujuh orang adik kandung masing-masing bernama ; Dewi Arimbi/Hidimbi,
Brajamusti, Prabakesa, Brajalamatan, Brajawikalpa, Brajadenta, dan Kalabendana.
Arimba naik tahta kerajaan
Pringgandani menggantikan kedudukan ayahnya, Prabu Trembaka yang meninggal
terbunuh oleh Prabu Pandu. Prabu Arimba menikah dengan Dewi Rumbini, dan
mempunyai seorang putra bernama Arimbaji.
Prabu Arimba tewas dalam
perang tanding melawan Bima. Peristiwanya terjadi ketika keluarga Pandawa hidup
di hutan setelah selamat dari upaya pembunuhan yang dilakukan oleh keluarga
Kurawa dalam kisah Rumah Damar di hutan Wanayasa (kisah Balai Sigala-gala)
Subscribe to:
Posts (Atom)