Pages

Thursday, May 8, 2014

WAYANG KULIT PART 1

DAFTAR WAYANG KULIT


1.                    1.      WERKUDARA
Werkudara yang bertubuh besar ini memiliki perwatakan berani, tegas, berpendirian kuat, teguh iman. Selama hidupnya Werkudara tidak pernah berbicara halus kepada siapapun termasuk kepada orang tua, dewa, dan gurunya, kecuali kepada Dewa Ruci, dewanya yang sejati, ia berbicara halus dan mau menyembah.
Selama hidupnya Werkudara berguru pada Resi Durna untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan Krepa, dan Prabu Baladewa untuk ketangkasan menggunakan gada. Dalam berguru Werkudara selalu menjadi saingan utama bagi saudara sepupunya yang juga sulung dari Kurawa yaitu Duryudana.
Selain Gatotkaca dan Antareja, Werkudara juga mamiliki putra yang ahli perang dalam air yaitu Antasena, Putra Bima dengan Dewi Urangayu, putri dari Hyang Mintuna, dewa penguasa air tawar.

2.      Arjuna
Dia terkenal ksatria tampan rupawan sakti mandraguna punya segudang ilmu. Sebagai Maha perwira ia tidak saja menjunjung tinggi apa arti kewibaan bagi hidup manusia, tetapi juga memproses alam pikirannya untuk menjangkau sasaran akhir hayatnya dengan jalan gemar beribadat (tapa), agar kelak mendapat kemuliaan akhirat. Sementara dalam hal menggunakan senjata, orang ketiga keturunan Pandu ini sulit tandingannya. Kesemua ilmu itu diperoleh ketika menjadi mahasiswa jurusan ilmu perang di bawah asuhan Resi Dorna sebagai dosennya. Sedang di pemerintahan ia menjabat sebagai Adipati Madukara. Istri yang tetap adalah Sumbadra dan Srikandi.
Sebagai tokoh teladan apa yang dilakukan berdasarkan dermanya seorang ksatria. Luhur budinnya rendah hatinya, tetapi pantang mundur menghadapi kesulitan. Meonolong orang yang sedang kesulitan merupakan kewajiban utama baginya, tanpa memandang siapa orangnya dan dari golongan mana. Karena itu tidak mengherankan apabila ia sering pula di sengsarakan kaum Kurawa. Tapi semua itu diterima dengan kebesaran jiwa tanpa ada rasa dendam.
Wajah tampan yang dimiliki seolah menjadi modal hingga banyak digandrunggi putri-putri jelita, tetapi pantang memanfaatkan kesempatan untuk melayaninya. Keteguhan imannya terlalu kokoh dilanggar perbuatan yang asusila. Keutamaan lain jika ia berbuat salah tak segan menyerahkan diri untuk mendapat hukuman atau bahkan menghukung dirinya sendiri. Itulah kepribadian yang menonjol hingga patut mendapat gelar sebagai tokoh Teladan Jaya dalam susila.

4.      Abimanyu
Abimanyu adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata. Ia adalah putra Arjuna dan Subadra. Dalam wiracarita Mahabharata, ditetapkan bahwa Abimanyulah yang akan meneruskan Yudistira sebagai pewaris takhta. Riwayatnya dituturkan sebagai pahlawan yang tragis. Ia gugur dalam pertempuran besar di Kurukshetra sebagai salah satu kesatria termuda dari pihak Pandawa, karena baru berusia enam belas tahun. Abimanyu menikah dengan Utara, putri Raja Wirata dan memiliki seorang putra bernama Parikesit, yang lahir tak lama setelah ia gugur.
Abimanyu merupakan ksatria yang gagah berani dan ganas. Karena dianggap setara dengan kemampuan ayahnya. Ia dipuji karena keberaniannya dan memiliki rasa setia yang tinggi terhadap ayah, paman, dan sekutunya.

5.      Hanoman
Anoman adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, saudara dari Subali dan Sugriwa. Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar zaman.

6.      Sembadra
Sembadra (dalam tradisi pewayangan Jawa) merupakan salah satu tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan putri Prabu Basudewa, raja di Kerajaan Surasena.
Ia terkenal dalam budaya pewayangan Jawa sebagai seorang putri anggun, lembut, tenang, setia dan patuh pada suaminya. Ia merupakan sosok ideal priyayi putri Jawa. Sewaktu kecil ia bernama Rara Ireng. Subadra mempunyai dua orang kakak yaitu Kakrasana yang kemudian menjadi raja di Mathura dengan gelar Prabu Baladewa dan Narayana yang kemudian menjadi raja di Dwaraka dengan gelar Prabu Sri Batara Kresna. Subadra menikah dengan salah satu anggota Pandawa yakni Arjuna. Subadra merupakan ibu Abimanyu yang kemudian menurunkan Prabu Parikesit.

7.      Setyaki
Raden Setyaki putera Prabu Setyajid di Lesanpura, ia juga bernama Wresniwira karena merupakan putra Dewi Wresni, dan disebut juga kesatria Lesanpura. Walaupun Setyaki adalah putra mahkota yang akan menggantikan ayahandanya untuk memerintah di Lesanpura, tetapi ia memilih untuk pergi meninggalkan negerinya dan mengikuti iparnya, Prabu Kresna di Dwarawati, yang merupakan seorang titisan Betara Wisnu.
Di negeri Dwarawati Setyaki dianggap sebagai pahlawan, dan karena kesaktiannya, ia mendapat julukan Bimakunting, artinya Sang Bima (Bratasena) yang kerdil.Dalam perang Baratayuhda, Setyaki membinasakan banyak musuh dengan senjata, gadanya. Setyaki lanjut usianya hingga setelah perang Baratayudha.

8.      Adipati Karna
Karna merupakan tokoh antagonis penting dalam wiracarita Mahabharata. Ia menjadi pendukung utama pihak Korawa dalam perang besar melawan Pandawa. Padahal sesungguhnya, Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima Pandawa (Yudistira, Bimasena, dan Arjuna). Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak Korawa, di mana ia akhirnya gugur di tangan Arjuna.
Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.

9.      Gathotkaca
Gatotkaca adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena (Bima) atau WrekUdara dari keluarga Pandawa. Ibunya bernama Hidimbi (Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa. Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan banyak sekutu Korawa sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan sebutan Gatutkaca. Kesaktiannya dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".

BY. BAMBANG RIYADI

No comments:

Post a Comment