DAFTAR
WAYANG KULIT
1. 1. WERKUDARA
Werkudara yang bertubuh besar ini memiliki
perwatakan berani, tegas, berpendirian kuat, teguh iman. Selama hidupnya
Werkudara tidak pernah berbicara halus kepada siapapun termasuk kepada orang
tua, dewa, dan gurunya, kecuali kepada Dewa Ruci, dewanya yang sejati, ia
berbicara halus dan mau menyembah.
Selama hidupnya Werkudara berguru pada Resi Durna
untuk olah batin dan keprajuritan, Begawan Krepa, dan Prabu Baladewa untuk
ketangkasan menggunakan gada. Dalam berguru Werkudara selalu menjadi saingan
utama bagi saudara sepupunya yang juga sulung dari Kurawa yaitu Duryudana.
Selain Gatotkaca dan Antareja, Werkudara juga
mamiliki putra yang ahli perang dalam air yaitu Antasena, Putra Bima dengan
Dewi Urangayu, putri dari Hyang Mintuna, dewa penguasa air tawar.
2.
Arjuna
Dia terkenal ksatria tampan rupawan sakti
mandraguna punya segudang ilmu. Sebagai Maha perwira ia tidak saja menjunjung
tinggi apa arti kewibaan bagi hidup manusia, tetapi juga memproses alam
pikirannya untuk menjangkau sasaran akhir hayatnya dengan jalan gemar beribadat
(tapa), agar kelak mendapat kemuliaan akhirat. Sementara dalam hal menggunakan
senjata, orang ketiga keturunan Pandu ini sulit tandingannya. Kesemua ilmu itu
diperoleh ketika menjadi mahasiswa jurusan ilmu perang di bawah asuhan Resi
Dorna sebagai dosennya. Sedang di pemerintahan ia menjabat sebagai Adipati
Madukara. Istri yang tetap adalah Sumbadra dan Srikandi.
Sebagai tokoh teladan apa yang dilakukan
berdasarkan dermanya seorang ksatria. Luhur budinnya rendah hatinya, tetapi
pantang mundur menghadapi kesulitan. Meonolong orang yang sedang kesulitan
merupakan kewajiban utama baginya, tanpa memandang siapa orangnya dan dari
golongan mana. Karena itu tidak mengherankan apabila ia sering pula di
sengsarakan kaum Kurawa. Tapi semua itu diterima dengan kebesaran jiwa tanpa
ada rasa dendam.
Wajah tampan yang dimiliki seolah menjadi modal
hingga banyak digandrunggi putri-putri jelita, tetapi pantang memanfaatkan
kesempatan untuk melayaninya. Keteguhan imannya terlalu kokoh dilanggar
perbuatan yang asusila. Keutamaan lain jika ia berbuat salah tak segan
menyerahkan diri untuk mendapat hukuman atau bahkan menghukung dirinya sendiri.
Itulah kepribadian yang menonjol hingga patut mendapat gelar sebagai tokoh
Teladan Jaya dalam susila.
4.
Abimanyu
Abimanyu adalah seorang tokoh dalam wiracarita
Mahabharata. Ia adalah putra Arjuna dan Subadra.
Dalam wiracarita Mahabharata, ditetapkan
bahwa Abimanyulah yang akan meneruskan Yudistira
sebagai pewaris takhta. Riwayatnya dituturkan sebagai pahlawan yang tragis. Ia
gugur dalam pertempuran besar di Kurukshetra sebagai
salah satu kesatria
termuda dari pihak Pandawa, karena baru berusia enam belas tahun. Abimanyu
menikah dengan Utara, putri Raja Wirata dan
memiliki seorang putra bernama Parikesit, yang lahir tak lama setelah ia gugur.
Abimanyu merupakan ksatria yang gagah berani dan
ganas. Karena dianggap setara dengan kemampuan ayahnya. Ia dipuji karena
keberaniannya dan memiliki rasa setia yang tinggi terhadap ayah, paman, dan
sekutunya.
5.
Hanoman
Anoman
adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu,
sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita
Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor
kera putih dan merupakan
putera Batara Bayu
dan Anjani,
saudara dari Subali
dan Sugriwa.
Menurut kitab Serat Pedhalangan,
tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita
Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini
juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar
zaman.
6.
Sembadra
Sembadra
(dalam tradisi pewayangan
Jawa) merupakan salah satu
tokoh utama dalam wiracarita Mahabharata. Ia merupakan
putri Prabu Basudewa,
raja di Kerajaan Surasena.
Ia terkenal dalam budaya pewayangan Jawa sebagai seorang putri
anggun, lembut, tenang, setia dan patuh pada suaminya. Ia merupakan sosok ideal
priyayi putri Jawa. Sewaktu kecil ia bernama Rara Ireng. Subadra mempunyai dua
orang kakak yaitu Kakrasana yang kemudian menjadi raja di Mathura
dengan gelar Prabu Baladewa dan Narayana yang kemudian menjadi raja di Dwaraka
dengan gelar Prabu Sri Batara Kresna. Subadra menikah dengan salah satu anggota Pandawa
yakni Arjuna.
Subadra merupakan ibu Abimanyu yang kemudian menurunkan Prabu Parikesit.
7.
Setyaki
Raden Setyaki putera Prabu Setyajid di Lesanpura,
ia juga bernama Wresniwira karena merupakan putra Dewi Wresni, dan disebut juga
kesatria Lesanpura. Walaupun Setyaki adalah putra mahkota yang akan
menggantikan ayahandanya untuk memerintah di Lesanpura, tetapi ia memilih untuk
pergi meninggalkan negerinya dan mengikuti iparnya, Prabu Kresna di Dwarawati,
yang merupakan seorang titisan Betara Wisnu.
Di negeri Dwarawati Setyaki dianggap sebagai pahlawan, dan karena kesaktiannya, ia mendapat julukan Bimakunting, artinya Sang Bima (Bratasena) yang kerdil.Dalam perang Baratayuhda, Setyaki membinasakan banyak musuh dengan senjata, gadanya. Setyaki lanjut usianya hingga setelah perang Baratayudha.
Di negeri Dwarawati Setyaki dianggap sebagai pahlawan, dan karena kesaktiannya, ia mendapat julukan Bimakunting, artinya Sang Bima (Bratasena) yang kerdil.Dalam perang Baratayuhda, Setyaki membinasakan banyak musuh dengan senjata, gadanya. Setyaki lanjut usianya hingga setelah perang Baratayudha.
8.
Adipati Karna
Karna
merupakan tokoh antagonis penting dalam wiracarita
Mahabharata. Ia menjadi pendukung utama pihak Korawa dalam perang besar melawan Pandawa.
Padahal sesungguhnya, Karna merupakan kakak tertua dari tiga di antara lima
Pandawa (Yudistira,
Bimasena,
dan Arjuna).
Dalam bagian akhir perang besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak
Korawa, di mana ia akhirnya gugur di tangan Arjuna.
Karna merupakan sosok pahlawan yang memiliki sifat-sifat
kompleks. Meskipun berada di pihak antagonis, namun ia terkenal sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Sifatnya angkuh, sombong, suka
membanggakan diri, namun juga seorang dermawan yang murah hati kepada siapa
saja, terutama fakir miskin dan kaum brahmana. Kesaktiannya yang luar biasa
membuat namanya terkenal sepanjang masa dan disebut dengan penuh penghormatan.
9.
Gathotkaca
Gatotkaca
adalah seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena
(Bima) atau WrekUdara
dari keluarga Pandawa.
Ibunya bernama Hidimbi
(Harimbi), berasal dari bangsa rakshasa. Gatotkaca dikisahkan memiliki kekuatan luar biasa.
Dalam perang besar di Kurukshetra, ia menewaskan
banyak sekutu Korawa
sebelum akhirnya gugur di tangan Karna.
Di Indonesia,
Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan yang sangat populer. Misalnya dalam pewayangan Jawa, ia dikenal dengan
sebutan Gatutkaca. Kesaktiannya
dikisahkan luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan
sayap, serta terkenal dengan julukan "otot kawat tulang besi".
BY. BAMBANG RIYADI
BY. BAMBANG RIYADI
No comments:
Post a Comment